Thursday, March 21, 2019

BAB 10 : MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

March 21, 2019 0 Comments

Menghindari Perilaku Tercela

Related image
  1. Hasad menurut istilah adalah membenci nikmat Allah Swt. yang dianugerahkan kepada orang lain. Selain itu, ia juga menginginkan agar nikmat tersebut segera hilang atau terhapus dari orang lain.
  2. Riya merupakan sikap atau perilaku yang ingin dilihat atau diperlihatkan kepada orang lain.
  3. Di antara ciri-ciri sifat riya sebagai berikut.
    1. Merasa senang dan ringan dalam melaksanakan ibadah jika dilihat orang lain.
    2. Merasa senang jika perbuatannya mendapat pujian dari orang lain.
    3. Ada perubahan sikap, gaya bicara, dan penampilan jika berhadapan dengan penguasa.
  4. Aniaya dapat diartikan dengan perbuatan bengis atau berbuat sewenang-wenang. Berbuat aniaya dapat diartikan dengan berbuat sewenang-wenang.
  5. Di antara bentuk kezaliman sebagai berikut.
    1. zalim kepada Allah Swt.;
    2. zalim terhadap anggota tubuh pemberian Allah Swt.;
    3. zalim terhadap harta;
    4. zalim kepada sesama manusia; serta
    5. zalim terhadap sesama makhluk.
  6. Diskriminasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan lain sebagainya).

BAB 9 : ADAB HIDUP SEHARI-HARI

March 21, 2019 0 Comments

Adab Hidup Sehari-Hari

Image result for adab hidup sehari hari
  1. Adab berpakaian, berhias, dalam perjalanan, dan adab bertamu merupakan adab hidup keseharian yang harus kita perhatikan.
  2. Pakaian memiliki tiga fungsi utama, yaitu fungsi penutup aurat, fungsi penunjuk takwa, dan fungsi penunjuk identitas.
  3. Kita dilarang berhias dengan cara berhias orang-orang jahiliyah.
  4. Saat hendak mengadakan perjalanan, kita harus mempersiapkannya sebaik mungkin.
  5. Selama perjalanan, kita harus menjaga etika perjalanan, seperti memilih seseorang sebagai pimpinan perjalanan, selalu bertakwa kepada Allah, dan menjaga perilaku.
  6. Adab bertamu dan menerima tamu harus kita terapkan agar hubungan sesama manusia dapat berjalan dengan baik.

BAB 8 : IMAN KEPADA MALAIKAT

March 21, 2019 0 Comments

Iman kepada Malaikat


Image result for iman kepada malaikat
  1. Malaikat adalah hamba Allah yang diciptakan untuk menyelesaikan berbagai tugas dan urusan.
  2. Malaikat merupakan makhluk gaib yang memiliki ciri-ciri dan sifat berbeda dengan manusia.
  3. Pengertian iman kepada malaikat adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan dan mengutus malaikat untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dari Allah Swt.
  4. Menurut beberapa riwayat hadis dijelaskan bahwa jumlah malaikat sangat banyak. Di antara banyak malaikat, ada sepuluh yang harus kita ketahui dan imani.
  5. Keimanan kepada malaikat harus dilakukan secara terpadu, yaitu dengan meyakini sepenuh hati keberadaannya, mengikrarkan dengan lisan, dan membuktikannya dengan sikap dan amal yang benar dalam menjalani hidup sehari-hari.
  6. Contoh sikap iman kepada malaikat dibuktikan dengan perilaku sebagai berikut.
    1. Memiliki kesadaran bahwa malaikat berada di sekitar kita.
    2. Mengimani rukun iman yang lain.
    3. Taat kepada Allah dan rasul-Nya.
    4. Tidak menjadikan malaikat sebagai sekutu Allah.
    5. Menjalankan isi Al-Qur’an.
  7. Cara menerapkan iman kepada malaikat dalam kehidupan sehari-hari misalnya ditunjukkan dengan hal-hal berikut.
    1. Rajin berbuat baik.
    2. Selalu bersikap hati-hati.
    3. Selalu bersikap rendah hati.
    4. Semangat dalam berusaha.
    5. Giat menuntut ilmu.

BAB 7 : DEMOKRASI DALAM AL-QUR'AN

March 21, 2019 0 Comments
Demokrasi dalam Al-Qur'an

Image result for demokrasi dalam alquran

           Biasanya yang paling berharga bagi sesuatu adalah dirinya sendiri. Ini berarti yang paling berharga buat agama adalah agama itu sendiri. Karenanya setiap agama menuntut pengorbanan apapun dari pemeluknya demi mempertahankan kelestariannya. namun demikian, Islam datang tidak hanya bertujuan mempertahankan eksistensinya sebagai agama, tetapi juga mengakui eksistensi agama lain. Perdamaian dan kerukunan yang di dambakan Islam, bukanlah yang bersifat semu, tetapi yang memberi rasa aman pada jiwa setiap insan. Dalam agama Islam ketika terjadi perselisihan, maka dianjurkan untuk diselesaikan dengan musyawarah. Musyawarah adalah salah satu ciri sistem demokrasi yang diajarkan dalam Islam.

A. Membaca,Mengartikan, Mengamalkan, dan Menampilkan Perilaku Demokratis dalam Surah Ali Imran Ayat 159
1. Membaca dengan Fasih Surah Ali Imran Ayat 159

http://sayahafiz.com/images/web/3_159.png



2. Terjemahan Surah Ali Imran Ayat 159
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu (peperangan). Kemudian kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya." (QS.Ali Imran : 159)

3. Kandungan Surah Ali Imran Ayat 159
Surah Ali Imran terdiri dari 200 ayat, termasuk salah satu surah Madaniyah, sebab sebagian besar ayat-ayat turun di Madinah. Dinamakan Ali Imran, karena memuat kisah keluarga Imran, yang dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa as. dan beberapa mukjizatnya.

Kandungan Ayat :
Dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita berperilaku yang mencerminkan isi kandungan Surah Ali Imran : 159, sebagai berikut.
a. Kita harus bersikap lemah lembut dalam setiap menghadapi masalah, tidak boleh bersikap kasar.
b. Apabila kita bersikap kasar, maka kita akan dijauhi dan dikucilkan dari pergaulan.
c. Perbedaan pendapat sering terjadi, oleh karena itu diperlukan sikap saling memaafkan (fa'fu 'anhum)
d. Dalam memecahkan suatu persoalan harus ditempuh dengan cara musyawarah dan mufakat.
e. Bertawakal kepada Allah SWT. setelah membulatkan tekad dari hasil musyawarah untuk dilaksanakan.

                     Surah Ali Imran ayat 159 diturunkan Allah SWT. dalam peristiwa Perang Uhud, dimana kaum muslimin mengalami kekalahan dari kaum kafir musyrik Makkah. Kekalahan tersebut disebabkan karena ketidaktaatan para pemanah yang berada di Bukit Uhud yang bernafsu turun bukit untuk mengambil harta rampasan perang untuk kembali naik ke bukit dan menghujani kaum muslimin dengan anak panah. Akhirnya, kaum muslimin terpukul mundur dan rasulullah SAW. mengalami patah gigi depannya sebanyak 2 buah. Setelah Perang Uhud berakhir, Rasulullah SAW. mengumpulkan pasukan kaum muslimin untuk mengevaluasi jalannya peperangan. Pada saat itulah turun wahyu Allah, yaitu Surah Ali Imran ayat 159, ayat tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah SAW. tidak memarahi mereka yang bersalah, bahkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW. disuruh untuk memohonkan ampun untuk mereka. Musyawarah wajib dijunjung tinggi dan ditegakkan. Untuk menegakkan musyawarah, peran serta pemimpin sangatlah menentukan. Oleh karenanya, setiap mengambil keputusan hendaklah dilakukan secara musyawarah.

4. Perilaku Demokratis dalam Surah Ali Imran Ayat 159
Diantara sikap perilaku demokratis yang dapat Anda tunjukkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut :
a. Selalu mendengarkan orang lain yang sedang berbicara dan berbicara saat mendapat giliran.
b. Tidak memotong pembicaraan orang lain dan bersedia menunggu sampai yang bersangkutan selesai bicara.
c. Bersedia memaafkan dan meminta maaf kepada orang lain.
d. Berjiwa lemah lembut, ramah, sopan, meskipun mendapat kritikan serta menanggapinya dengan penuh kasih sayang.
e. Gemar bermusyawarah terhadap masalah sekecil apapun dan menghindari sikap otoriter atau memaksakan kehendak.
f. Memiliki keyakinan yang mantap bahwa semua program akan sukses dengan terus berusaha dan bekerja keras.

Thursday, March 7, 2019

BAB 6 : PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW. DI MEKKAH

March 07, 2019 0 Comments
Sejarah Perjuangan Nabi Muhammad Saw.Periode Mekkah.


Hasil gambar untuk dakwah nabi
1.Dakwah Secara Sembunyi Sembunyi Dakwah ini dilakukan Selama 3 tahun.

2.Dakwah Secara Terang Terangan.ini dilakukan sejak tahun ke4 dari kenabian.yaitu setelah turunya perintah allah swt.agar dakwah dilaksanakan secara terang terangan Wahyu tersebut adalah Surah Al-Hijr ayat 94.
3.Reaksi Kaum Kafir Quraisy Terhadap Dakwah Rasulullah Saw.
4.Hikmah  Sejarah Dakwah Periode Mekkah.
a).Islam menegakan ajaran persamaan derajat diantara manusia dan memberantas  perbudakan.
b).Melalui dakwah Rasulullah Saw.Islam datang untuk membimbing manusia agar dapat meraih tujuan hidupnya yakni selamat didunia dan akhirat.

Dakwah Sembunyi-Sembunyi (sirriyah)
          Pada awal dakwahnya, nabi Muhammad menggunakan dakwah sirriyah dalam menyebarkan Islam. Nabi Muhammad melakukan dakwah sirri bukan karena takut melainkan strategi dakwah. Dimana Nabi mengantisipasi pengikut Nabi yang masih sedikit dan belum kuat. Sedangkan ancaman dan siksaan masyarakat kafir Quraisy masih kua dan status kota Mekkah sebagai pusat agama bangsa Arab. Disana terdapat para pengabdi ka’bah dan tiang sandaran bagi berhala dan patung-patung yang dianggap suci oleh seluruh bangsa Arab Nabi Muhammad Saw melakukan dakwah sirri  dengan pendekatan personal. Hal ini disebabakan pendekatan personal memiliki keterkaitan batin serta interaksi emosional antara pengajak dan yang diajak. pendekatan personal ini Nabi Saw telah menggabungkan antara ikhtiar dan tawakal. Artinya nabi dalam berdakwah memperhatikan situasi dan kondisi yang ada. 1. Nabi Muhammad Saw melaksanakan dakwah sirriyah selama 3 tahun.  Pertama-tama, Nabi  menawarkan Islam kepada orang-orang terdekat, keluarga besar serta shahabat-shahabat karib beliau. Mereka diajak  untuk memeluk Islam.  Dalam sejarah Islam dikenal sebagai as-Saabiquun al-Awwalluun (orang-orang yang paling dahulu dan pertama masuk Islam). Mereka adalah 2. Khadijah binti Khuwailid, Ummul Mukminin Isteri Nabi Saw, 3. Zaid bin Haritsah bin Syarahil,  Maula (budak) beliau, al-Kalbi, 4. Ali bin Abi Thalib Sepupu beliau; 5. Abu Bakr ash-Shiddiq, Shahabat paling dekat beliau,. Setelah memeluk Islam, Abu Bakr bersemangat dalam berdakwah mengajak orang-orang masuk Islam. Karakter Abu Bakar terkenal sebagai sosok laki-laki yang lembut, disenangi, dan berbudi baik. Para tokoh kaumnya selalu mengunjunginya dan sudah tidak asing dengan kepribadiannya karena kecerdasan, kesuksesan dalam berbisnis dan pergaulannya yang luwes. Melalui Dakwah beliau, beberapa shahabat masuk Islam yaitu : 1. ‘Utsman bin ‘Affana al-Umawi, 2. az-Zubair bin al-’Awam al-Asadi, 3. ‘Abdurrahman bin ‘Auf, 4. Sa’d bin Abi Waqqash az-Zuhriyan dan 5. Thalhah bin ‘Ubaidillah at-Timi. Kemudian diikuti oleh Bilal bin Rabah al-Habasyi, Abu ‘Ubaidah; ‘Amir bin al-Jarrah yang berasal dari suku Bani al-Harits bin Fihr, Abu Salamah bin ‘Abdul Asad, al-Arqam bin Abil Arqam (keduanya berasal dari suku Makhzum), ‘Utsman bin Mazh’un – dan kedua saudaranya; Qudamah dan ‘Abdullah -, ‘Ubaidah bin al-Harits bin al-Muththalib bin ‘Abdu Manaf, Sa’id bin Zaid al-’Adawy dan isterinya;Fathimah binti al-Khaththab al-’Adawiyyah – saudara perempuan dari ‘Umar bin al-Khaththab -, Khabbab bin al-Arts, ‘Abdullah bin Mas’ud al-Hazaly serta banyak lagi selain mereka. Mereka itulah yang dinamakan as-Saabiquunal Awwaluun. Mereka semua masuk Islam secara sembunyi-sembunyi. Mereka menyembunyikan keimanannya untuk menghindari ancaman dan siksaan Kafir Quraisy. Selain diuji oleh faktor eksternal, keimanan mereka diuji oleh faktor internal, yaitu ajaran-ajaran yang diterima Nabi bertentangan dengan kondisi yang ada dan diluar kemampuan otak manusia. Seperti peristiwa isra miraj. Peristiwa perjalan nabi dari Masjidil haram ke baitul maqdis, dan diteruskan ke sudraotul muntahan dalam satu hari. Peristiwa yang tidak mungkin dilakukan pada waktu itu. Dimana kondisi fasilitas transportasi masih menggunakan unta atau kudan, belum tersedia alat transportasi modern seperti pesawat terbang.Abu bakar merupakan shahabat pertama yang mempercayai peristiwa tersebut, sehingga  Abu bukar mendapat gelar Ash Shiddiq. Beliau mempercayai apapun diucapkan dan disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw. Pada peristiwa isra’ dan mi’raj, Nabi Muhammad Saw mendapat perintah menegakan shalat 5 waktu. Menurut Ibnu Hajar bahwa perintah shalat Termasuk wahyu pertama yang. Ibnu Hajar berkata: “sebelum terjadinya Isra’, beliau Saw secara qath’i pernah melakukan shalat, demikian pula dengan para shahabat akan tetapi yang diperselisihkan apakah ada shalat lain yang telah diwajibkan sebelum (diwajibkannya) shalat lima waktu ataukah tidak?. Ada pendapat yang mengatakan bahwa yang telah diwajibkan itu adalah shalat sebelum terbit dan terbenamnya matahari”.  Walaupun dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan bersifat personal, namun beritanya sudah kedengaran oleh kaum Quraisy. Hanya saja, mereka belum mempermasalahkannya karena nabi Muhammad belum menentang agama dan tuhan mereka. Sehingga Nabi Muhammad Saw dapat membangun jamaah Mukminin berlandaskan ukhuwwah (persaudaraan) dan ta’awun (solidaritas).  Kemudian turunlah wahyu yang memerintahkan Nabi Muhammad untuk  menyampaikan dakwah secara terang-terangan dan menentang kebatilan kaum quraisy dan menyerang berhala-berhala mereka. Dakwah Terang-Terangan (Jahr) Ketika perintah dakwah terang-terangan turun, Nabi Muhammad mengundang Bani Hasyim dan beberapa orang Bani Al-Muthalib bin Al-Manaf. Nabi menyeru kepada kaumnya menyembah dan berserah diri kepada Allah. Namun semua kerabatnya menentang Rasulullah, hanya Abu Thaliblah yang tidak menantang. Dia tidak masuk Islam tapi dia mendukung dakwah Nabi Muhammad dan melindunginya dari gangguan kaum kafir Quraisy. Setelah Nabi merasa yakin terhadap dukungan dan janji Abu Thalib untuk melindunginya dalam menyampaikan wahyu Allah, beliau berdiri diatas Shafa, lalu berseru : “ Wahai semua orang!” maka semua orang berkupul memenuhi seruan beliau, lalu beliau mengajak mereka kepada tauhid dan iman kepada risalah beliau serta iman kepada hari akhirat.” Dari yang hadir disitu, Abu Lahab angkat bicara “ Celakalah engkau untuk selama-lamanya, untuk inikah engkau mengumpulkan kami.” Lalu turun surat Al Lahab. Sejak itulah, dakwah Nabi terdengar seluruh Mekkah, kemudian turun ayat surat Al Hijr 94 yang memerintahkan berdakwah secara terang-terangan. فَاصْدَعْ بِمَاتُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ  Artinya : "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik." Kaum Quraisy merasa terganggun dengan dakwah Nabi, karena kepercayaan mereka mulai dipermasalahkan dan berhala-berhala mereka ditentangnya. Mereka mengakui sosok Nabi Muhammad sebagai orang yang jujur. Mereka berusaha menghentikan dakwahnya dengan cara mendekati pamannya, Abu Thalib. Mereka mengharapkan Abu Thalib bisa merayu Nabi Muhammad saw untuk menghentikan dakwanya. Tapi Abu thalib menolak permintaan mereka. Maka mereka pun pulang dengan tangan hampa sehingga Nabi bisa melanjutkan dakwah, menampakkan agama Allah dan menyeru kepadaNya. Semenjak penolakan itu, kafir  Quraisy berusaha menghentikan nabi dengan berbagai cara, antara lain menjelek-jelekkan ajaran Islam, membangkitkan keragu-raguan, menyebarkan anggapan-anggapan yang menyangsikan ajaran-ajaran beliau dan diri beliau, Melawan Al-Qur’an dengan dongeng orang-orang dahulu dan menyibukkan manusia dengan dongeng-dongeng itu, agar mereka meninggalkan Al-Qur’an, dan penyiksaan terhadap para pengikut nabi. Kafir Quraisy berusaha menawarkan untuk mempertemukan Islam dan jahiliyah. Mereka akan mengikuti ajaran Nabi tanpa meninggalkan ajaran mereka, di lain pihak Nabi Muhammad saw dan pengikutinya mengikuti tata cara ibadah mereka tanpa meninggalkan ajaran Islam. Nabi Muhammada dengan tegas menolak penawaran mereka. Peristiwa tersebut diabadikan dalam surat al Kaafirun. قُلْ يَاأَيُّهَا الْكَافِرُونَ . لآَأَعْبُدُ مَاتَعْبُدُونَ . وَلآَأَنتُمْ عَابِدُونَ مَآأَعْبُدُ   وَلآَأَنَا عَابِدُُ مَّاعَبَدتُّمْ . وَلآَأَنتُمْ عَابِدُونَ مَآأَعْبُدُ . لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ  Artinya : 1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, 2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." Nabi Muhammad Saw mempertegas larangan adanya pencampuran ajaran Islam dengan ajaran Lain. Penolakan akan tawaran lunak oleh Nabi Muhammad Saw, membuat kafir Quraisy semakin marah. Mereka melakukan pemboikotan (embargo) terhadap para pengikut Nabi Muhammad dan kaumnya Mereka menulis selembar kesepakatan pemutusan hubungan total dengan Bani Hasyim dan Bani Abdil-Muththalib. Pengumunan tersebut digantung di salah satu sudut Ka’bah. Adapun isi pengumuman adalah: 1. Barang siapa yang setuju dengan agama Muhammad, berbelas kasihan kepada salah seorang pengikutnya yang masuk Islam, atau memberi tempat singgah pada salah seorang dari mereka, maka ia dianggap sebagai kelompoknya dan diputuskan hubungan dengannya. 2. Tidak boleh menikah dengannya atau menikahkan dari mereka. 3. Tidak boleh berjual beli dengan mereka. Nabi Muhammad Saw bersama bani Hasyim dan Bani Mutholib hidup terisolir dan tinggal di lemabah Bani Hasyim. Kaum Quraisy semakin memperketat isolasinya kepada Nabi dan para shahabatnya sehingga mereka tidak memiliki bekal makanan. Kesulitan mereka sampai pada kondisi hanya makan dedaunan. Umat Islam tetap sabar dan tegar dari tekanan yang mencelakakan ini dengan terus mengharapkan pertolongan Allah Swt. Di tengah penderitaan inilah Allah Swt. memberikan pertolongan dengan berbagai cara. Seperti Hisyam bin Amr, seorang kafir membawa untanya penuh makanan di malam hari ke Bani Hasyim dan Bani Muththalib. Begitu sampai di dekat lembah ia lepaskan kendali untanya. Ada juga orang-orang kafir bergabung di lembah Bani Hasyim dengan motivasi kesukuan dan kekerabatan. Embargo atau pemboikotan berlangsung selama tiga tahun. Pada tahun ketiga, Hisyam bin Amr mengajak Zuhair bin Abi Umayyah bin Al Mughirah, untuk membatalkan pemboikotan tersebut. Mereka berdua mengajak 3 orang lagi yaitu, Muth’im bin Adiy, Abul Buhturiy bin Hisyam, dan Zam’ah bin Al-Aswad bin Al-Muththalib. Berlima bertemu malam hari di sebuah bukit di Mekah dan  bersepakat untuk membatalkan pengumuman pembokiotan. Dan ketika datang pagi hari mereka pergi ke tempat pertemuannya. Mereka menyatakan penolakan terhadap pemboikotan atau embargo yang dilakukan orang-orang Quraisy. Mereka ingin merobek pengumuman yang tergantung di sudut Kabah. Abu Jahal berusaha menghalangi mereka berlima. Dan Abu Thalib saat itu berada di salah satu sudut masjid menyaksikan pertarungan yang terjadi di antara mereka. Kemudian Muth’im bin Adiy berdiri ke tempat ditempelkannya pengumuman itu untuk merobeknya, dan ternyata pengumuman itu sudah dimakan tanah kecuali kalimat ‘Bismikallahumma’ yang menjadikan kebiasaan orang Arab menulis surat. Setelah itu berakhir pemboikotan terhadap Nabi Muhammad Saw dan pengikutnya. Kafir Quraisy tetap menekan dan menyiksa para pengikut Nabi Muhammad Saw. Hingga nabi Memerintahkan pengikutnya untuk hijrah dan keluar dari Mekkah.

Follow Us @soratemplates